Monday, 12 January 2015
Arsitektur Interoperabilitas
Arsitektur
Interoperabilitas
A. Arsitektur Interoperabilitas
•Interoperabilitas adalah kemampuan dari sistem untuk menggunakan informasi atau fungsi dari sistem lain dengan mengikuti standar umum antara kedua sistem ini.
•Sebuah arsitektur interoperabilitas terdiri dari beberapa komponen seperti spesifikasi teknis, sistem, standar, pedoman dan kebijakan.
B. Layer-layer interoperabilitas
1 Semantic interoperability
•Lapisan
ini berkaitan dengan memastikan bahwa makna yang tepat dari informasi yang
dipertukarkan dimengerti
oleh setiap orang atau aplikasi menerima data.
oleh setiap orang atau aplikasi menerima data.
•Untuk
menjadi nilai, arsitektur interoperabilitas harus memungkinkan sistem untuk
secara efektif melakukan pertukaran
data, menggabungkannya dengan sumber informasi lain, dan kemudian melakukan
proses sehingga informasi tersebut bisa bermanfaat
2 Technical interoperability
Lapisan
ini berkaitan dengan teknis menghubungkan sistem untuk tujuan pertukaran informasi
atau
menggunakan fungsi. Menetapkan prinsip-prinsip, standar dan pedoman untuk pertukaran
data secara umum, mengembangkan standar metadata (data tentang
data)
3 Organisational interoperability
•Aspek
interoperabilitas yang bersangkutan dengan mendefinisikan tujuan bisnis,
pemodelan proses bisnis dan
mewujudkan kolaborasi informasi
mewujudkan kolaborasi informasi
•organisasi
interoperabilitas bertujuan untuk mengatasi kebutuhan komunitas pengembang
dengan membuat alat yang tersedia, mudah diidentifikasi, diakses dan
berorientasi pengguna.
C. Points of Interoperability (POI)
•POI didefinisikan sebagai titik dalam diagram arsitektur dimana pert ukaran informasi antara dua komponen yang terlibat dapat saling dipertukarkan.
•Komponen interoperabilitas didefiniskan sebagai komponen yang dapat digunakan untuk mengekspos antar muka yang sama tetapi tidak harus persis memiliki fungsi yang sama.
•POI dibutuhkan ketika dua komponen yang berkembang secara mandiri
•POI harus ditempatkan diantara dua buah komponen atau entitas yang saling berkomunikasi
•POI harus terlebih dahulu didefinisikan secara fungsional sehingga setiap anggota (entitas) yang terlibat dapat memahami peran interoperabilitas
E. POI Related to Execution Environment
•Societies framework dikerahkan atau diimplementasikan di cloud
•Cloud dapat didefinisikan sebagai sebuah model yang memudahkan untuk permintaan akses jaringan untuk berbagi sumber daya komputer seperti jaringan, server, aplikasi, penyimpanan yang cepat dapat diterapkan dengan menggunakan usaha yang minimal
•Cloud Computing)adalah di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna atau client seperti desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
•Cloud Computing (Komputasi awan) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan).
Cloud computing terdiri dari 3 kategori utama:
•Infrastructur as a Service yaitu service yang menawarkan tempat sebagai seperangkat sumber daya virtual perangkat keras seperi firewall, antarmuka jaringan, dll
•Platform as a service yaitu layanan yang bertindak sebagai software stack yang lengkap seperti LAMP (Linux Apache Mysql PHP)
•Software as a service: layanan yang ditawarkan sebagai satu set aplikasi dimana detail dari platform dan infrastruktur tersembunyi
G. Technical Interoperability
•Setiap node jaringan cloud societies harus dialamakan
•Setiap node cloud societies harus bisa menguraikan dokumen XML
•Sebuah layananan yang konsisten harus diimplementgasikan didalam cloud
H. Semantic interoperability
Kriteria
untuk memilih standar semantik interoperabilitas mencakup:
•Open
licensing
•Documentation
avilability
•The
activity of the standardisation group
•Computable
semantic
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment